Data International Diabetes Federation (IDF) Atlas edisi ke-10 menunjukkan setidaknya 1 dari 10 orang atau sebanyak 537 juta orang di dunia hidup dengan diabetes.
Apabila tidak ada intervensi, angka ini diproyeksikan akan meningkat, mencapai 643 juta pada 2030 dan 784 juta pada 2045.
Data juga menunjukkan, diabetes melitus tipe-2 (DMT2) telah menyerang lebih dari 90 persen pasien di seluruh dunia. Penyakit ini juga telah menyebabkan 6,7 juta kematian pada 2021. Diperkirakan terdapat 1 orang meninggal setiap 5 detik akibat diabetes.
Di Indonesia, jumlah penderita diabetes terus meningkat dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 19,5 juta pada tahun 2021. Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh tahun lalu
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa pada tahun 2023, kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat sejak 2010 lalu. Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi mengatakan, kasus diabetes pada anak bahkan bisa lebih tinggi dari yang sudah tercatat saat ini.
Saat ini, data IDAI mencatat ada sekitar 1.645 anak di Indonesia yang mengalami diabetes. Data yang tercatat ini berasal dari 15 kota di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Surabaya, Palembang, hingga Medan. Dari jumlah tersebut, laporan paling banyak berasal dari Jakarta dan Surabaya.
“Jumlah ini meningkat 70 kali dari data di 2010 lalu,” ujar Faizi dalam konferensi pers daring IDAI, Rabu (1/2). Meski demikian, Faizi tidak mengungkap berapa data anak diabetes pada 2010 lalu.
Selain itu, diabetes juga ditemukan lebih banyak menyerang anak perempuan (59%) dibandingkan anak laki-laki.
Merangkum Mayo Clinic, hiperglikemia pada penderita diabetes bisa menyebabkan berbagai kondisi berbahaya :
Membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam pencernaan, diserap dan dimetabolisme dan menyebabkan kenaikan glukosa darah yang lebih rendah dan lebih lambat, demikian juga dengan tingkat produksi insulin oleh pancreas. Hal ini dapat membantu dalam mencegah obesitas dan diabetes
Studi terbaru di University of Sydney di Australia menunjukkan bahwa orang melakukan diet rendah GI tidak hanya dua kali lebih mudah kehilangan lima persen dari berat badan mereka, tetapi juga dua kali lebih mungkin untuk mempertahankannya dibandingkan dengan orang yang makan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Lima persen mungkin tampak kecil, namun jika Anda memiliki berat badan berlebih dan memiliki tingkat resistensi insulin yang paling kecil, lima persen dapat mengurangi risiko diabetes hingga 58%.
Untuk bantu mengontrol gula darah dan insulin. Makanan glikemik tinggi akan meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dan membutuhkan lebih banyak insulin untuk diproses.
37 studi ilmiah terpisah tentang efek indeks glikemik pada pencegahan penyakit menunjukkan bahwa dengan mengikuti diet rendah glikemik dapat mengurangi risiko seseorang terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, penyakit kandung empedu, dan kanker payudara.
Mengetahui makanan mana yang harus dimakan sebelum, selama, dan setelah berolahraga berdasarkan tingkat indeks glikemiknya dapat membantu atlet memaksimalkan energi dan waktu pemulihannya.
Salah satu faktor terbesar yang menentukan suasana hati kita adalah kadar serotonin, di mana jika kadar serotonin yang tinggi akan meningkatkan suasana hati, mengurangi keinginan makan, dan mendorong tidur nyenyak. Di sisi lain, kadar serotonin yang rendah memiliki efek sebaliknya, yang membuat kita merasa lelah dan kurang sehat.
Mengganti makanan glikemik tinggi dengan makanan glikemik rendah, akan membantu pelepasan insulin yang lambat dan berkelanjutan untuk menjaga kadar gula darah tetap seimbang, diikuti dengan peningkatan serotonin secara bertahap. Tidak ada kenaikan yang cepat dan Anda akan memiliki suasana hati yang seimbang sepanjang hari.
Diet glikemik rendah membantu terhadap dampak terhadap elastisitas kulit sehingga tercegah dari penuaan dini.
Ahli Nutrisi Rebecca Gawthorne mengatakan “Makanan kosong kalori biasanya terdiri dari tiga macam yakni : Gula, Lemak Padat dan Alhohol. Gula misalnya mengkonsumsi nya memang bisa menambah energy tetapi tanpa nutrisi penting untuk tubuh, bisa meningkatkan lemak yang merusak fungsi Mitokondria dan memicu Inflamasi dan meningkatkan berat badan.
Makanan dengan kalori kosong tidak memiliki manfaat apapun. Bisa merusak fingsi tubuh, mengkonsumsinya justru bisa meningkatkan resiko penyakit kronis dan menyebabkan penambahan berat badan.”
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia : “Makanan minim Nutrisi dapat menimbulkan berbagai penyakit sindrom metabolic, sindrom Metabolik merupakan gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan yang berkaitan dengan berbagai peningkatan resiko penyakit, diantaranya penyakit jantung, stroke dan diabetes.”
Bagi mereka yang sedang diet menurunkan berat badan sebaiknya ganti gula pasir putih anda dengan gula Legi Low Glikemik Indeks sekarang
Bagi mereka yang kelebihan berat badan sebaiknya ganti gula pasir putih anda dengan gula Legi Low Glikemik Indeks sekarang
Bagi mereka yang mengalami Diabetes atau kencing manis sebaiknya ganti gula pasir putih anda dengan gula Legi Low Glikemik Indeks sekarang
Beberapa tetes untuk mendapatkan manis sesuai selera. Ringan buat dibawa di dalam tas tangan
*Dalam 1 Paket Pembelian dapat 4 botol
Tepat di letakkan diatas meja makan untuk ditambahkan pada minuman teh atau kopi sesuai selera
*Dalam 1 Paket Pembelian dapat 2 botol
Gula cair oxidant dapat menambah anti oxidant dalam tubuh yang berkurang akibat Radikal Bebas dari processed food dan polusi udara.
*Dalam 1 Paket Pembelian dapat 4 botol
copyright © 2024 | legi.id